Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang

Warta Ekonomi,quickq账号购买 Jakarta -

Baru-baru ini, PT SGMW Motor (Wuling) Indonesia merayakan produksi 3 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle/EV), dengan 40 ribu unit di antaranya diproduksi di Indonesia, di pabrik Wuling Indonesia yang terletak di Cikarang, Provinsi Jawa Barat.

Menurut pihak Wuling, mereka memandang pasar Indonesia sebagai salah satu pusat dalam strategi pasar globalnya dan Wuling menjadi salah satu merek EV terlaris di Indonesia.

Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang

Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang

"Setelah berbagai upaya selama bertahun-tahun, EV Wuling di Indonesia mendapat pengakuan yang luas dan kami berhasil membangun rantai ekologi energi baru di Indonesia," kata Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia Tang Wensheng disitat dari Xinhua.

Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang

Menurut Tang, Wuling berencana mendorong strategi pasar mereka secara terpadu di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dengan komitmen penuh menjadikan Indonesia sebagai pusat regionalnya.

Wuling Produksi 3 Juta Unit EV, 40 Ribunya di Pabrik Cikarang

Wuling merupakan perusahaan asal Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan yang menjangkau di Indonesia.

Sebagai salah satu daerah setingkat provinsi di China yang lokasinya paling dekat dengan ASEAN, Guangxi selalu mengedepankan kerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang-bidang emerging, seperti EV dan ekonomi digital, dalam beberapa tahun terakhir.

Pada awal 2025, China-ASEAN Information Harbor Co., Ltd. (CAIH) menjalin kerja sama dengan Digital Teknologi International (DTI) Indonesia dalam rangka menandatangani perjanjian agen untuk sebuah platform telekomunikasi cerdas satu atap yang berbasis teknologi CAIH.

Menurut pihak CAIH, platform tersebut akan memberikan solusi telekomunikasi yang canggih, hemat, dan efisien, serta lebih lanjut mendorong digitalisasi perusahaan-perusahaan Indonesia yang terlibat.

Tidak hanya di bidang-bidang emerging, kerja sama Indonesia dan Guangxi di bidang-bidang tradisional pun terus berkembang.

Para 22 Mei lalu, sebuah kapal kargo yang mengangkut 50.700 ton batu bara lignit dari Indonesia berlabuh di pelabuhan Beihai di pesisir Guangxi. Setelah proses perizinan yang dilakukan bea cukai Beihai, batu bara tersebut akan digunakan di sebuah pembangkit listrik skala besar di Guangxi guna memenuhi lonjakan konsumsi listrik pada musim panas ini.

"Pada tahun ini kami sudah mengimpor lebih dari 450.000 ton batu bara dari Indonesia. Berkat kedekatan geografis kami dengan Indonesia dan fasilitasi bea cukai dari kebijakan terkait, mengimpor batu bara dari Indonesia menjadi lebih efisien dan lancar," ujar Jiang Kongrong, wakil manajer pembangkit listrik tersebut.

时尚
上一篇:Bamus DPRD DKI Jakarta Kebut Pembahasan 3 Raperda dalam Satu Bulan
下一篇:Polri Tangkap Dua DPO Kasus Gagal Ginjal Akut Anak