Siapa Bilang Perempuan dan Laki
Memangnya cuma Sherina dan Derby Romero saja yang punya hubungan platonik? Saya juga punya.
"Kamu.. dan kamu," ujar seorang teman sambil menunjuk ke arah saya dan Randu, "Nanti kawin!".
Kalimat itu keluar dari mulut seorang teman pada 14 tahun lalu. Kini, saya telah menikah dengan orang lain. Sementara Randu masih sibuk mencari perempuan masa depannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak terjadi apa-apa antara saya dan Randu selama belasan tahun itu. Kami tetap bersahabat seperti biasanya, menghabiskan waktu bersama. Ada yang salah?
Orang-orang menyebutnya sebagai hubungan platonik. Sebuah bukti bahwa persahabatan antara perempuan dan laki-laki bukan hal yang muskil.
Saya sendiri sesungguhnya tak begitu yakin dengan definisi hubungan platonik. Tapi, ya, boleh-lah kalau orang-orang menganggap kami seperti itu. Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga.
Kami berkenalan pada 2004 lalu. Setahun lagi, maka pertemanan kental kami genap berusia dua dekade. Sesuatu, yang menurut saya, patut disyukuri.
Perkenalan dimulai sejak kami masih sama-sama duduk di bangku SMA. Seperti orang pada masanya, kami berkenalan melalui jejaring media sosial musik bernama MySpace, yang sekarang sudah hilang ditelan zaman.
![]() |
Kesukaan pada musik-lah yang membuat kami dekat. Panggung demi panggung musik kecil kami datangi. Berjanji untuk bertemu di lokasi, meski masing-masing dari kami datang bersama teman-teman yang berbeda.
Memasuki masa menjadi mahasiswa, kami pun semakin dekat. Lokasi kampus kami berdekatan. Kami punya tempat kongko yang sama, sebuah rumah kos tempat teman dari masing-masing kami tinggal di sana.
"Lho, kokkamu di sini?" tanya saya kaget saat pertama kali melihatnya di kosan itu.
"Aku sering ke sini, ke kosan temanku," jawab dia.
Lho.. Lho.. Lho..Dia lagi, dia lagi.
Entah pekerjaan semesta atau bukan, tapi kebetulan-kebetulan yang hampir serupa terus terjadi pada tahun-tahun berikutnya.
Lihat Juga :![]() |
Lambat laun, kami semakin sering menghabiskan waktu bersama. Belanja ke toko buku, menjadi relawan sosial, jalan-jalan keliling kota, datang ke acara demi acara, menghadiri berbagai diskusi, menulis bersama di beberapa zine, hingga karaoke. Haha!Ya, kami sangat suka berkaraoke, berdendang lagu-lagu favorit bersama.
Rasanya, sulit menemukan waktu di masa remaja yang saya habiskan tanpa Randu. Ada, sih, sebenarnya. Tapi tetap saja, ujung-ujungnya dia lagi, dia lagi.
Saking selalu bersama, seorang teman bahkan sampai menganggap kami ibarat Ladan dan Laleh Binjani, si kembar siam yang hanya bisa terpisah oleh maut.
"Aku, tuh, kalau ngelihatkalian kayak Ladan dan Laleh. Enggak bisa dipisah. Di mana ada Randu, di situ ada Arum," ujar si teman.
Kedekatan itu memang betulan terjadi. Bak sepasang kekasih, kami selalu siap saat masing-masing dibutuhkan. Saya, misalnya, yang tanpa pikir panjang selalu menjawab 'let's go' setiap Randu minta ditemani untuk ini dan itu.
Seingat saya, Randu juga selalu melakukan hal yang sama. Selama belasan tahun ini, Randu adalah satu-satunya orang yang hampir selalu siap sedia membantu saya. Saat saya gundah gulana, dia selalu jadi tempat curhat. Saat saya sakit dan harus bedrest, dia pula yang mengantarkan saya pulang dari Jakarta ke Bandung agar bisa istirahat di rumah. Begitu pula saat saya sedang manja di akhir pekan.
"Aku bosan, nih, di rumah aja," tulis pesan saya pada Randu di suatu Sabtu sore.
"Ya, udah. Siap-siap, aku jemput sekarang. Kita jalan," jawabnya.
Tanpa perlu meminta, Randu selalu tahu apa yang saya inginkan.
![]() |
Banyak teman menganggap hubungan kami aneh. Satu pertanyaan yang selalu muncul: kenapa kalian enggak pacaran aja?
Sampai bosan saya mendengarnya. Apa salahnya kalau saya memilih untuk tetap bersahabat dengannya? Siapa bilang perempuan dan laki-laki tak bisa membangun ikatan persahabatan? Kalau boleh nyinyir, mungkin itu cuma berlaku buat mereka yang baper-an.
Toh, selama belasan tahun pertemanan, masing-masing dari kami sudah bergonta-ganti pasangan. Saya tahu mantan-mantan kekasihnya. Begitu juga Randu yang tahu betul berbagai kisah asmara yang saya lalui. Meski, yah, beberapa kali, pertemanan kental ini bikin masing-masing pasangan kami cemburu.
Simak cerita selengkapnya di halaman berikutnya..
Jujur saja, terkadang saya senang sekaligus bingung dengan perhatian Randu. Pernah suatu hari, Randu sampai rela bolos masuk kerja demi mengantar saya yang sakit dan harus bedrestpulang dari Jakarta ke Bandung. Katanya, supaya saya bisa istirahat di rumah dan ada yang jaga.
"Kamu pulang aja, istirahat di Bandung," ucap Randu kala itu. Sadar bahwa tubuh saya terlalu lunglai untuk bepergian, Randu pun menawarkan diri untuk mengantar sampai ke Bandung.
Kami pergi menaiki mobil travel. Sesampainya di Bandung, Randu hanya ikut makan siang buatan ibu di rumah lalu kembali ke Jakarta. Besok dia harus bekerja lagi.
Jika kau bertanya, adakah sensasi 'kupu-kupu' di perut? Ya, sedikitnya ada. Saya perempuan biasa, yang bisa meleleh dengan perhatian yang diberikan orang lain, termasuk Randu.
Lihat Juga :![]() |
Tapi, sensasi 'kupu-kupu' di perut itu selalu berhasil saya lawan. Dengan apa? Dengan perasaan takut kehilangan Randu.
Iya, saya memang terlalu takut kehilangan Randu. Saya terlalu tak mau persoalan sensasi 'kupu-kupu' merusak persahabatan yang telah kami bangun bertahun-tahun.
Setidaknya, rasa sayang bernuansa persahabatan ini berhasil kami buktikan dalam beberapa momen liburan bersama.
Berkali-kali kami tidur di kamar yang sama. Berkali-kali pula kami berhadapan dengan momen manis yang barang kali bisa bikin pasangan mana pun meleleh karena deg-degan. Tapi, tak terjadi apa-apa pada kami.
Tak ada sedikit pun perasaan ingin merangkulnya, mengelus wajahnya, atau menciumnya. Yang saya mau hanya tertawa bersama Randu.
Saya selalu percaya bahwa perasaan romantis akan selalu dibarengi dengan gairah. Tak ada sedikit pun gairah yang saya rasakan untuk Randu. Tak ada juga keinginan untuk memiliki Randu seutuhnya.
![]() |
Harus diakui, Randu punya peran penting dalam hidup saya. Randu membantu saya menjalani sesuatu secara berbeda. Binar pada matanya tiap kali membicarakan ini dan itu membuat saya selalu ingin hidup dikelilingi oleh gairah.
Tingkah kekanak-kanakannya selalu mengingatkan saya untuk tak pernah berhenti menginginkan sesuatu dan berupaya mendapatkannya. Live your life, jadi jargon yang selalu keluar dari mulutnya. Seperti dalam film drama Dead Poets Societyyang kami tonton berkali-kali.
Randu juga pernah mengatakan hal yang sama. Bahwa saya juga punya peranan dalam hidupnya. Diam-diam, ternyata menurutnya, saya menuntun dirinya untuk menemukan apa yang sebenarnya dia inginkan. Karier dan kehidupannya saat ini. Saya menjadi seorang perempuan yang memperkenalkannya pada dunia baru. Dunia yang sebelumnya tak dikenalnya, tapi ternyata didambakannya.
Saya sadar, selalu ada ikatan yang cukup kuat antara kami. Tapi tetap saja, berkali-kali saya harus katakan, tak ada sedikit pun rasa ingin lebih dari apa yang ada saat ini.
Kami hanya terus dipertemukan oleh kebetulan demi kebetulan. Seperti Randu yang ikut merantau ke Jakarta beberapa bulan setelah saya lebih dulu pergi ke ibu kota. Seperti saya yang memutuskan pulang ke Bandung setelah ia pulang terlebih dahulu. Seperti saat saya membutuhkan bantuannya, tapi tiba-tiba muncul pesan WhatsApp darinya mengajak bertemu.
Semua karena kebetulan. Tidak sengaja.
Kebetulan juga mungkin Tuhan memang mentakdirkan kami untuk berteman selamanya. Tak apa, justru itu yang saya harapkan.
-
Pemerintah Buka Opsi WFA untuk ASN, Pakar Kebijakan Publik: Tidak Boleh GegabahStudi: Metode THR Diprediksi Bisa Selamatkan Jutaan Nyawa Akibat RokokFOTO: Bunga Mawar, Simbol Cinta Valentine dari Ekuador untuk Dunia3 Rebusan Daun Ini Bisa Jadi Minuman Penghancur Lemak Perut yang AmpuhJangan Cuma Andalkan Susu, 5 Sayur Ini Juga Tinggi KalsiumTerbuka Soal Proyek BTS BAKTI Kominfo, Mahfud MD: Silakan Saja Kalau Perlu InformasiBus Terguling di Wisata Guci, Meluncur Tanpa Ngerem Hingga Masuk jurangRutin Lakukan Pertemuan, Koalisi KIR Pastikan Tetap SolidJelang Arus Mudik Lebaran 2025, Astra Tol Cipali Tingkatkan Kualitas JalanFOTO: Sesak Pelancong 'Ziarah' Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre
下一篇:BGN Bantah Mitra MBG di Tasikmalaya Mundur Gegara Tak Dibayar
- ·Disebut Menkes Bisa Picu Kematian Dini, Apa Itu Visceral Fat?
- ·Waspada Ancaman Rusia, Jerman Perintahkan Militernya Siap Tempur di 2029
- ·Shio Paling Hoki di Tahun Ular Kayu 2025
- ·Long Weekend di Jakarta, Enaknya Jalan
- ·Link dan Cara Daftar Jalur Mandiri PNJ 2025, Segini Besaran Biaya Pendaftarannya
- ·Gala Dinner Meme Coin Trump Jadi Sorotan, Tak Seindah Klaim Eksklusifnya
- ·Kenapa Harus Ada Peringatan Hari Kebangkita Nasional? Ini Latar Belakang dan Tujuannya
- ·Hasil Pleno PKB Putuskan Cak Imin 'Dipingit', Tak Bahas Soal Pilpres
- ·Kadispenad: 13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke RSUD Pameungpeuk
- ·Surya Paloh Pastikan NasDem Siap Jika Diperiksa Terkait Aliran Dana
- ·Beberkan Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Istana, Gerindra: Segalanya Dibahas, Termasuk Pilpres
- ·4 Shio Paling Sial di Tahun 2025, Harus Lebih Waspada
- ·Cek bkn.go.id Pengumuman PPPK 2024 Tahap 2, Ini Langkah dan Cara Lihat Nama Kamu
- ·Kapan Jadwal Cuti Bersama Idul Adha 2023? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini
- ·Apa Saja Keistimewaan Isra Mi'raj?
- ·Polri Tangkap 12 Orang Pelaku TPPO Jaringan Malaysia
- ·Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis
- ·Boleh Saja Minum Kopi saat Puasa Intermiten, Tapi Perhatikan Hal Ini
- ·Arus Balik Mulai Lenggang, Skema One Way Mulai Dihentikan
- ·Keponakan Ancam Lapor Balik Wamenkumham ke Polisi
- ·10 Barang Tak Lolos Mesin X
- ·Arus Balik Mulai Lenggang, Skema One Way Mulai Dihentikan
- ·Isu Aliran Dana Narkoba Untuk Pemilu 2024, Mabes Polri: Sebenarnya Adalah..
- ·Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Makkah Bagi Jemaah Haji Indonesia
- ·Ketahuan Banting Koper
- ·Pertama Kali dalam 9 Tahun, Angka Kelahiran di Korsel Meningkat
- ·Link dan Cara Daftar Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026, Wajib Tercatat di DTSEN
- ·Pertama Kali dalam 9 Tahun, Angka Kelahiran di Korsel Meningkat
- ·Bangkit Usai Kebakaran Hebat, Los Angeles Siap Kembali Sambut Turis
- ·Jonathan Ungkap Ingatan David Ozora Belum Sepenuhnya Kembali: Tapi Sudah Tau Dirinya Diinjak
- ·Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan Bibit Mangrove ke
- ·Terbuka Soal Proyek BTS BAKTI Kominfo, Mahfud MD: Silakan Saja Kalau Perlu Informasi
- ·Long Weekend di Jakarta, Enaknya Jalan
- ·Polisi Ungkap Alasan Menunda Deportasi WNA Kanada yang Jadi Buronan Interpol
- ·Mengenal Megalophobia, Kala Ukuran Besar Jadi Sumber Ketakutan
- ·Shio Paling Hoki di Tahun Ular Kayu 2025