Lapar Fisiologis vs Lapar Emosional, Apa Bedanya?
Rasa laparternyata bisa dibedakan antara lapar fisiologis dan lapar emosional. Lantas, apa perbedaan keduanya?
Riset terbaru dari Health Collaborative Center (HCC) menemukan hampir separuh orang Indonesia punya perilaku emotional eating.
Peneliti utama studi Ray Wagiu Basrowi menuturkan emotional eating adalah perilaku makan untuk kompensasi emosi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ada faktor lain yang juga berpotensi mendorong orang untuk makan karena situasi emosi seperti, kurang memahami apa yang dirasakan, alexithymia (kurang mampu mengerti, memproses, dan mendeskripsikan emosi), dan kurang bisa menata emosi.
Pilihan Redaksi
|
Makan pun dijadikan cara mengompensasi emosi. Emosi yang sulit bisa memunculkan perasaan hampa atau kosong.
Melansir dari Healthline, makan bisa melepaskan dopamin atau zat kimia otak yang membuat seseorang merasa baik.
Manusia harus makan untuk melanjutkan hidup. Suatu hal yang alami saat orang perlu makanan dan ada keinginan untuk mengecap rasa dan tekstur.
Akan tetapi, dorongan makan alias rasa lapar ternyata beda. Ada rasa lapar yang memang kebutuhan tubuh atau lapar fisiologis dan ada lapar karena situasi emosi atau lapar emosional. Simak bedanya.
1. Lapar fisiologis
Lapar fisiologis bisa dibilang lapar yang sebenar-benarnya lapar. Tubuh perlu asupan sehingga mengirimkan sinyal lapar ke otak. Ciri-cirinya sebagai berikut.
- Muncul perlahan
- Merasakan kenyang dan menganggap itu sebagai sinyal untuk berhenti makan
- Berhubungan dengan kapan terakhir kali Anda makan
2. Lapar emosional
Lapar emosional bisa dibilang rasa lapar yang berkaitan dengan emotional eating alias makan untuk kompensasi emosi. Ciri-cirinya sebagai berikut.
- Muncul tiba-tiba
- Tidak sadar akan rasa kenyang atau rasa kenyang tidak membuat Anda berhenti makan
- Ada kebutuhan akan rasa nyaman atau rileks
Itulah penjelasan mengenai perbedaan lapar fisiologis dan lapar emosional.
(els/pua)相关文章:
- Ridwan Kamil Bantu Biaya Kuliah Lisa Mariana karena Punya Rasa Empati
- 20 Tahun Mengabdi, Ini Harapan Peneliti BRIN pada Prabowo saat Open House di Istana
- Bhumi Mandala Festival Diharapkan Jadi Inspirasi Kembangkan Ekraf dan Budaya
- Prabowo: Usia Saya 73 Tahun, Saya hanya ingin Meninggalkan Nama Baik
- QuickQver中文叫什么
- Malaysia Bidik Rp45 T dari Wisata Medis, RI Sumbang Turis Terbanyak
- Kepala BGN Sentil Timnas Kerap Kalah dari Negara Lain, Sebut Karena Kekurangan Gizi
- Sering Pikun? Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin Ini
- quickq下载安装
- Alarm Sahur, Langsung Bangun atau Pakai Metode Dua Alarm?
相关推荐:
- quickq最新版本下载
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat
- Mau Makan Nasi Saat Diet? Ini Beras Terbaik untuk Turun Berat Badan
- Bursa Tanya Soal Volatilitas, Manajemen Emiten Ritel MDIY Beri Penjelasan
- Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
- IHSG Anjlok, OJK Izinkan Perusahaan Buyback Saham Tanpa RUPS
- Fenomena Female Breadwinners di RI dan Beban Ganda Perempuan
- Menkes Sebut Ukuran Celana Lebih dari 33
- BYD Sealion dari Segi Penjualan Kalahkan Mitsubishi Xpander
- Rebutan Saldo DANA Kaget Rp599.000! Siapa Cepat Dia Dapat!
- quickq加速器免费七天
- quickq加速器ios下载
- Menginap di Kota Liverpool, Turis Kini Harus Bayar Pajak Rp44 Ribu
- Polemik Dugaan Penggelapan Dana Klinik Kecantikan di Jakarta Pusat, Korban Minta Kepastian Hukum
- 10 Event Jakarta Akhir Pekan 17
- Livin by Mandiri Catat Kinerja Positif di Kuartal I 2025, Capai Transaksi hingga Rp1.070 Triliun
- FOTO: Keindahan 'Mata Biru Muda', Mekarnya Bunga Nemophila di Jepang
- quickq下载地址安卓
- Buka Musrenbang RPJMD 2025