Terkadang, udara dingin membuat kulit tiba-tiba terasa gatal disertai bercak merah dan cairan yang keluar dari hidung. Banyak orang yang menganggapnya sebagai alergi udara dingin.
Pertanyaannya, benarkah ada yang dinamakan alergi dingin? Apakah udara dingin memang bisa memicu alergi?
Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan alergi imunologi di Eka Hospital Cibubur Yovita Mulyakusuma mengatakan, pada dasarnya alergi terjadi saat tubuh merespons zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tubuh terpapar alergen, sistem kekebalan akan bereaksi secara berlebih hingga muncul gejala pilek, bersin, sesak, ruam di kulit, hingga reaksi anafilaksis yang bisa berakibat fatal.
"Sementara udara dingin sebenarnya tidak bisa menyebabkan alergi. Sebab tidak ada zat yang namanya udara hingga memicu reaksi alergi pada tubuh," kata Yovita dalam acara Temu Media yang digelar Eka Hospital di Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/2).
Namun demikian, Yovita tak menampik bahwa tubuh bisa mengeluarkan reaksi mirip alergi saat terpapar udara dingin. Gatal, pilek, dan bersin-bersin yang terjadi saat terpapar udara dingin dikenal dengan istilah urtikaria dingin.
Urtikaria dingin sebenarnya merupakan reaksi normal yang akan dilakukan tubuh saat terpapar cuaca ekstrem. Sel pertahanan tubuh keliru menganggap suhu dingin sebagai hal yang berbahaya.
Dengan begitu, tubuh akan mengeluarkan histamin atau zat kimia yang bisa memicu reaksi abnormal di tubuh. Sepintas, reaksi ini mirip seperti gejala alergi.
"Reaksinya [urtikaria dingin] sama, mirip sekali dengan alergi. Tapi ini terjadi karena perubahan suhu, bukan zat alergen atau zat dingin. Kan, tidak ada zat dingin. Ini semacam reaksi tubuh untuk mempertahankan diri saja," kata dia.
Reaksi ini juga tidak berbahaya. Gejala bisa hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus.
"Tidak ada alergi dingin. Yang ada adalah cara tubuh bereaksi terhadap perubahan suhu," kata dia.