- Warta Ekonomi,quickq下载地址百度知道 Jakarta -
Orang tua siswa di Jakarta melakukan unjuk rasa demo di depan Kantor Balai Kota DKI di Jakarta Pusat, Selasa, 23 Juni 2020. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menghapus prioritas usia dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Ibu Kota.
Dalam aksinya, mereka ingin bertemu dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu untuk membicarakan soal aturan prioritas usia dalam PPDB. Namun, Anies tak kunjung menemui mereka.
Baca Juga: Astaga! Masih Dihantui Corona, Kantor Anies Disatroni...
"Ketemu Pak Anies saja sulit, kita tidak tahu solusinya bagaimana, enggak tahu jalan keluarnya," kata salah satu perwakilan orangtua siswa dari Jakarta Utara, Devi Renitasari di lokasi.
Mereka mengaku sangat kecewa dengan sikap Anies yang tak mau menemui para orang tua siswa yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut. Baik dari stafnya Anies maupun dari pejabat yang lain tak ada yang memberikan atensinya.
"Sangat kecewa, pemimpin yang tidak bagus kalau kayak gini," kata dia.
Akibat tidak ada respons dari orang nomor wahid di Provinsi DKI Jakarta tersebut, akhirnya para emak-emak ini mencoba menemui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Prasetyo Edi.
Kedatangan mereka ke Gedung DPRD DKI Jakarta ingin menyampaikan aspirasinya mengenai masalah PPDB prioritas usia tersebut agar bisa diselesaikan dengan baik dan bisa disampaikan kepada Anies Rasyid Baswedan.
顶: 1286踩: 51
Keluhannya Tak Digubris Anies, Emak
人参与 | 时间:2025-05-23 04:24:35
相关文章
- 美国卡内基梅隆大学排名及申请介绍
- Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar
- OCCRP Klarifikasi soal Jokowi Tokoh Terkorup 2024: Tak Punya Bukti Langsung
- Pemprov DKI Pikir
- Berapa Jumlah Rakaat Salat Nisfu Syaban?
- Kadin Dorong Percepatan Program Gizi Nasional: Sinergi Lintas Sektoral Jadi Kunci
- Isi Aturan Kepmenpan
- PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak
- Iran Tak Gentar, Siapkan Balas Telak Jika Fasilitas Nuklir Diserang Israel
- Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Kemenperin: Tidak Masuk dalam Hitungan TKDN
评论专区