您现在的位置是:quickq安卓版下载外网 > 探索

Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia

quickq安卓版下载外网2025-05-30 23:52:50【探索】9人已围观

简介Warta Ekonomi, Jakarta - Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasari www.quickq.cn官网

Warta Ekonomi,www.quickq.cn官网 Jakarta -

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menegaskan komitmen empat perusahaan otomotif yang berasal dari China dapat membawa dampak positif bagi industri dan pengembangan teknologi nasional.

"Investasi empat perusahaan otomotif China tampaknya akan membawa dampak positif bagi industri otomotif Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas produksi, lapangan kerja, dan transfer teknologi (ini aspek yang sering kali kurang ditekankan oleh pemain otomotif besar non-China),” kata Yannes Martinus Pasaribu dikutip dari Antara.

Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia

Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia

Menurut dia, hadirnya investasi baru dari empat perusahaan itu dapat meningkatkan kapasitas produksi nasional yang cukup besar.

Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia

Keempat perusahaan asal China tersebut dikabarkan telah menyiapkan dana yang cukup besar pula guna membangun berbagai kebutuhan di sektor otomotif hijau.

Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia

Sehingga, Indonesia mendapatkan manfaat untuk melakukan hilirisasi nikel yang banyak sekali dimiliki oleh Indonesia saat ini. Tentu saja, hal ini juga harus diimbangi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar nantinya bisa jalan berimbang dengan banyaknya investor asing yang masuk.

"Indonesia dapat mempercepat hilirisasi nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai EV, sekaligus mendukung target transisi energi hijau pada 2060 melalui peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan transfer teknologi, memungkinkan Indonesia belajar dari keunggulan teknologi China,” ujar dia.

Hadirnya investor baru di sektor otomotif asal China ini, juga harus menjadi perhatian penting bagi pelaku industri otomotif yang sudah lama menginjakkan kaki mereka di Indonesia, seperti Eropa, Jepang dan juga Korea.

Sebelumnya diketahui bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan terdapat empat perusahaan asal China akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir di sela-sela kegiatan Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment di Jakarta, Minggu (25/5).

Pandu juga melanjutkan bahwa empat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen.

"Jadi nanti kita lihat satu per satu," katanya.

Ia menekankan, investasi perusahaan China di Indonesia harus tak hanya memberikan dampak ekonomi, melainkan turut berdampak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi.

很赞哦!(9)